#e39608 Sail Sabang, Kenikmatan Wisata Tak Dipungkiri - Ferhat Muchtar - Catatan Seru!

Sail Sabang, Kenikmatan Wisata Tak Dipungkiri

sumber: garuda-indonesia.com


Sail Sabang Daya Tarik Pariwisata -- Saat masih kerja di Medan beberapa tahun lalu, saya ditanyai salah seorang teman kantor.
“Hat, kalau ke Aceh lewat darat aman, nggak?”
Lain waktu, teman berbeda juga tanya, “Kalau ke Aceh, harus pakai jilbab, ya?”

Sebenarnya agak kesal. Hal-hal begini masih saja ditanyai orang-orang di luar sana. Kesannya Aceh masih mencekam, menakutkan, dan sulit menerima perbedaan. Padahal saat itu tahun 2013. Ketika Aceh sudah aman-amannya dan informasi begitu mudah didapat. Tapi, tetap saja gambaran Aceh yang mengerikan dan mencekam sulit untuk diubah. Mungkin salah satu alasannya informasi mainstream yang salah memberitakan Aceh.

Kejadian ini bukan sekali dua kali saya alami. Setiap kali ke tempat berbeda di luar Aceh, pertanyaan serupa selalu terulang-ulang. Bahkan dengan pertanyaan yang lebih ekstrem.
“Ke Aceh harus pakai paspor, nggak?”
Haduh!

Kepingin rasanya berterik sekeras-kerasnya, ACEH SUDAH AMAN tepat di depan mereka. Namun, sekedar berteriak tanpa fakta tentu sulit untuk diterima. Harus ada langkah nyata untuk mengubah image tentang pandangan itu. Mungkin salah satunya lewat pariwisata.

Saya semakin menyadari pariwisata cara jitu untuk mengubah pandangan orang luar dengan belajar dari negara Kamboja dan Vietnam. Dua negara di Asia Tenggara yang dulunya terkucil dari dunia luar dan mengalami konflik panjang. Namun, perlahan gambaran itu semakin pudar. Kamboja yang terkenal dengan pembantaian Khemr Merah berhasil mengubah wajah negaranya dengan ramah. Begitu juga dengan Vietnam. Negara komunis yang dulunya cenderung tertutup dari negara luar perlahan mulai membuka diri. Denyut wisatanya pun semakin bergerak. Wisatawan dunia mulai melirik Vietnam sebagai destinasi baru. Terbukti, pesawat komersil VietJet Air-milik Vietnam-mulai berambah penerbangan di banyak negara, termasuk di Indonesia.

Mungkin hal sama bisa berlaku dengan Aceh. Mengubah wajah buruk dunia luar dengan wisata. Salah satunya melalui Sail Sabang.
Perhelatan akbar ini pertama kali saya dengar setahun lalu. Dari referensi yang saya baca, Sail Sabang merupakan bagian dari perhelatan tahunan Sail Indonesia. Sebelum di Sabang, kegiatan ini pernah di gelar di Bunaken, Banda, Belitung, Morotai, Pulau Komodo, Rajaampat, Tomini, dan Selat Karimata. Tujuannya untuk mengembangkan sektor pariwisata terutama wisata bahari.




Menurut saya, Aceh beruntung terpilih menjadi lokasi Sail Indonesia di tengah banyaknya daerah-daerah maritim lainnya di Indonesia. Ini peluang besar untuk mengubah image Aceh sehingga tidak ada lagi yang ketakutan ke Aceh atau lontaran pertanyaan konyol seperti di atas.
Sebab apa? Selama perhelatan, ditaksir ribuan orang akan tumpah ruah ke Sabang. Daya tarik pariwisata Sabang yang selama ini masih minim diketahui orang banyak, diyakini  akan terkuak. Orang-orang yang selama ini hanya mengenal Sabang Fair, Iboih, Gapang, atau Tugu Nol Kilometer diajak untuk melihat objek wisata Sabang lebih dalam. Sehingga mereka akan tahu, ternyata Sabang kaya dengan wisata. Ada Pulau Klah yang masih perawan, air terjun Pria Laot, gunung berapi di Jaboi, pantai Ujung Kareung yang masih bisa dieksplore. Dampak dari kegiatan ini pasti juga akan terasa di Banda Aceh, terlebih lagi transportasi pariwisata dari Sabang ke Banda Aceh juga semakin mudah dilalui.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, ada 23 kegiatan selama Sail Sabang yang akan berlangsung 28 November-5 Desember 2017. Kegiatan ini bukan hanya fokus pada wisata bahari, tetapi juga wisata budaya dan alam. Konon juga ada 100 yacht, 15 kapal besar dari berbagai negara yang akan berlabuh di Sabang. 
Kalau sudah seperti ini, kenikmatan apa lagi yang dapat dipungkiri dari Sail Sabang?



About Ferhat Muchtar

Ferhat Muchtar
Author/Tourism Writer. Dreamers. Ex Banker. Teller Sampai Teler.
Suka makan kuaci. Tukang koleksi buku.
email: ferhattferhat@gmail.com
Tulisan yang mungkin kamu suka × +

1 komentar:

  1. Template blog abang asik kali dipandang. Adem gitu.
    Ini gratis atau berbayar?
    Rencananya, Aini mau permak ainiaziz.com juga biar cantek sikit

    BalasHapus