Setiap kali ke Kuala Lumpur, Malaysia, selalu terlintas tempat mainstream untuk jalan-jalan atau berbelanja. Kalau nggak Pasar Seni yah, daerah China Town atau Bukit Bintang. Iseng, sehari sebelum keberangkatan ke Kuala Lumpur saya sempat browsing. Browsing lokasi belanja murah tapi nggak terkesan kere. Rupanya ada beberapa lokasi yang jadi rujukan baru. Umumnya hasil review para blogger Malaysia, termasuk di dalamnya Kenanga Wholesale City (KWC) yang katanya mall fashion terbesar di Kuala Lumpur.
Rasa
penasaran ini terus terbawa sesampai ke Kuala Lumpur keesokan harinya. Baru
tiba di kamar hotel, Mira langsung ajak ke KWC (sebagian orang menyebutnya mall Kenanga). Padahal uang belum di tukar ke
ringgit.
“Nggak
apa-apa lihat aja dulu bang,” hasutnya yang bikin saya nurut.
Menuju ke KWC
lumayan mudah. Banyak lintasan menuju kemari, mulai dari taksi, MRT, hingga
monorail. Saya yang kebetulan nginap di daerah Chow Kit merasa lebih mudah.
Sebab tepat di depan hotel langsung berdiri stasion monorail. Hanya nyebrang
jalan langsung sampai.
Mengingat
waktu sore dan jalanan padat, saya dan Mira memilih naik monorail. Ongkosnya
pun lumayan murah. Tidak lebih RM 5 untuk berdua. Yah, sekitar Rp 10-12 ribu.
Kenanga Wholesale City ini
berada di dekat stasion monorail Hang Tuah, ataupun stasiun LRT di seberang
jalannya. Saat naik monorail dan hampir tiba di stasiun Hang Tuah, gedung Kenanga mall sudah terlihat jelas. Agak gampang nandain gedung KWC dari kejauhan. Selain
karena tingginya menjulang, gedungnya juga lumayan iconic dengan desain serupa lubang-lubang ventilasi yang tersebar
di setiap lantainya.
Dari stasiun
Hang Tuah, saya berbelok kiri menuruni jembatan penyeberangan. Rupanya kawasan KWC
termasuk kawasan padat. Banyak toko-toko pakaian yang berdiri di sekitar KWC.
Sialnya, saya datang ketika sore hari menjelang maghrib, jadinya banyak toko
tutup.
Kenanga
Wholesale City (KWC) ini termasuk mall baru. Baru dibuka sekitar tahun 2011
silam. Karena sangking besarnya, tempat belanja ini diklaim sebagai mall
fashion terbesar di Malaysia. Konon katanya ada lebih 800 outlet dengan ribuan
koleksi fashion. Mulai dari tas, sepatu, sandal, jilbab, aksesoris, dll.
Mungkin kalau di Indonesia tempat ini serupa Tanah Abang, Petisah, atau Pasar
Aceh. Konon juga katanya, banyak toko-toko online di Indonesia hunting
barangnya di sini (lha, ketahuan).
Selain harganya miring di tempat ini juga bisa beli grosiran yang bikin harga
tambah miring.
Saya dan
Mira terus jalan melewati pertokoan yang umumnya udah tutup. Lumayan kerasa sih
jalannya sebab agak jauh. Numpang taksi juga agak tanggung. Tapi semangat 45
berburu barang murih bikin kita kesurupan. Alhasil sesampai di pintu utama keringatan
lumayan banyak. Kepingin berteduh, tapi nanggung. Takut kalau KWC tutup
mengingat mau malam hampir tiba.
Kelelahan
ini benar-benar hilang sesampai di dalam gedung KWC. Selain dinginnya minta
ampun, outlet bajunya juga keren-keren. Bukan kayak toko grosiran yang umumnya
lempar baju dalam keranjang atau goni. Di KWC semuanya di tata. Sekilas kita
kayak berjalan di tengah ratusan outlet ternama. Sangking hit nya lokasi ini, KWC
termasuk dalam lokasi belanja yang harus dikunjungi selain Pasar Seni (Central Market). Itu yang sempat saya
lihat di map tourism Malaysia. Ada
tanda “must visit” berwarna merah
yang hanya ditandai di dua lokasi;
Central Market dan Kenanga Wholesale City.
Berkeliling
mall dengan ratusan outlet dan banyaknya tingkatan lantai juga bikin gempor.
Gempor makin menjadi-jadi karena sadar, rupanya, baju yang dijual kebanyakan
fashion wanita. Kriikk... kriikk...
Mall ini surga belanja bagi kaum wanita. Hampir semua kebutuhan fashion ada di sini, sedikit sekali outlet yang menjajakan fashion pria. Tapi walaupun outletnya banyak, kita juga nggak belanja. Mira juga cuma lirik-lirik. Kita malah melimpir ke warung burger di depannya karena kecapek-an. Tapi, harus diakui fashion Indonesia lebih juara. Desain, potongan, motif dan sebagainya lebih keren. Berulangkali keliling hanya beberapa outlet yang mampir masuk karena kepincut barangnya, selebihnya yahh biasa aja. Mungkin beda selera. Tapi kalau yang mau nyari baju Melayu, atau jubah untuk shalat disini banyak sekali. Kalau harga lumayan murah. Untuk baju harga berkisar Rp 150 ribu-Rp 200 ribu, itu kalau beli satuan. Kalau beli grosiran bisa setengahnya.
Kalau ke Kuala Lumpur, nggak salah sesekali mampir ke Kenanga Wholesale City!
Bahasannya Mall sekarang ya bang. Uang siap mengalir aja :D
BalasHapushahhahaaa... merambah ke yang besar :p
Hapuswah keren mall nya, suatu saat semoga bisa ke KL juga.
BalasHapusamin.. kalo ke KL jangan lupa mampir kemari
HapusSemoga bisa ke sana ya :)
BalasHapusyuk bai!
Hapusterima kasih infoonya...menarik
BalasHapus