#e39608 Jalan-Jalan ke Kebun Sawit di Medan - Ferhat Muchtar - Catatan Seru!

Jalan-Jalan ke Kebun Sawit di Medan

Masih tentang Medan ya. Lupain serial jalan-jalan Bali-Bandung tempo hari.
Saat tiba di Sumatera Utara, seorang temanku mengajak untuk berkunjung ke rumah kerabat dekatnya. Belok arah dari kota Medan, akhirnya pergi ke kabupaten Langkat, Sumut.

Seperti halnya daerah pinggiran Sumut, disini juga penuh dengan kebun kelapa sawit yang padat. Baru kali ini aku masuk ke kebun sawit sampai ke dalam-dalamnya. Biasanya cuma lihat di pinggir jalan. Dulu ketika melewati  kebun sawit, penasarannya luar biasa. Penasaran dengan suasana di dalamnya. Terlebih rumah penduduknya jarang-jarang, nyaris nggak ada.

Perjalanan pagi ini akhirnya menjawab penasaran itu. Menerobos padat kebun sawit. Tersentak-sentak dalam mobil sampai badan hoyong ke kiri-kanan, depan belakang. Tinggal nabrak kaca mobil aja.
Gile! Jalanan udah kayak apa. Tidak diaspal. Lubang disana-sini. Menganga lebar. Batu-batu besar kecil tumpah ruah di jalan yang nggak lebar. Hanya beberapa meter saja jalanan yang diaspal. Selebihnya kayak arena balapan off road.



Ternyata di dalam kebun kelapa sawit keadaanya juga tidak terlalu menakutkan. Juga ada rumah penduduk walaupun itu jarang-jarang. Satu pojok disana satu lagi entah dimana. Aliran listrik juga ada. Suasananya agak sepi. Satu dua kendaraan lewat, biasanya tukang sayur ataupun penduduk sekitar. Body motornya pun dipreteli habis. Cuma tinggal kerangka dasar. Onderdil pernak pernik semuanya dicopot. Mungkin biar lebih gampang bersihinnya, atau biar lebih mudah untuk balap-balapan.

Tujuan kami pagi ini ke sebuah sekolah dasar. Letak sekolahnya pun jauuuuhhh masuk ke dalam. Aku menganga. Heran campur terkesima. Ya ampun, segini jauh siapa yang ke sekolahnya ya? Letak sekolahnya agak ke pojok. Belakangnya langsung belantara kebun pohon karet. Celingak celinguk kiri kanan, tetangganya bisa dihitung dengan jari. Nggak kebayang kalau malam suasananya kayak apa.


Di halaman sekolah, sekelompok anak-anak lagi bermain bola. Berhubung ini hari minggu, jadi tidak ada aktivitas berarti. Aku cuma keliling sekolah. Celingak celinguk ke dalam kelas yang ternyata nggak kalah bagus dibanding sekolah di kota.
Di halaman sekolahnya juga ada pohon karet. Baru kali ini aku lihat pohon karet disayat untuk diambil getahnya. Trus ditampung dalam batok kelapa yang ditempel di badan pohonnya.
Selepas leyeh-leyeh sambil makan lontong pagi di rumah yang juga merangkap play group, akhirnya aku pulang. Suasana sudah agak terik. Beberapa warga mulai beraktivitas. Umumnya warga disini bekerja jadi pengebor tradisional minyak bumi!

Wuuiihhh... awalnya aku belum begitu ngeh, tapi ketika melihat langsung baru ngangguk-ngangguk. Di komplek kebun sawit ini, terbentang sawah berhektar-hektar. Di tengah sawah ada kayu yang diikat berbentuk piramida. Lalu dibawahnya pipa besi ditancap hingga ke perut bumi. Jadilah diobok-obok hingga minyak keluar. Sangking meruahnya, minyak mengalir di parit-parit desa. Menggenangi halaman depan rumah warga, bawah pohon sawit. Sesekali beberapa warga melintas sambil bawa derijen yang diikat di belakang motor. Awalnya aku mikir mereka lagi nyari SPBU untuk jualan bensin eceran. Rupanya ngumpulin minyak bumi.

Kayu-kayu untuk ngebor di tengah sawah

minyak bumi

hiaaatttt si Bapak derijen berkelana!

Sempat mikir juga, ini warga kalau mandi atau cebok kira-kira gimana ya?
Air sumurnya licin nggak ya, kayak minyak?


About Ferhat Muchtar

Ferhat Muchtar
Author/Tourism Writer. Dreamers. Ex Banker. Teller Sampai Teler.
Suka makan kuaci. Tukang koleksi buku.
email: ferhattferhat@gmail.com
Tulisan yang mungkin kamu suka × +

4 komentar:

  1. Hahaha, nggak sekalian aja bang kunjungi sumur dan kamar mandi rumah warga biar penasarannya terjawab. :D

    BalasHapus
  2. jadi teringat waktu masih di Kalimantan, sering banget masuk kebun sawit :)

    BalasHapus