Nggak kerasa sudah 13 tahun tsunami Aceh. Masih ingat saat lari menyelamatkan
diri ke rumah tetangga, mengungsi ke kampung, dan kembali ke Banda Aceh dengan
suasana berbeda. Bangunan banyak hancur. Hanya beberapa yang selamat dan utuh,
salah satunya adalah Masjid Raya Baiturahman.
Masjid
Raya Baiturrahman mungkin salah satu ikon dari bencana tsunami
Aceh. Masjid ini terletak tepat di tengah kota Banda Aceh. Di belakangnya
terdapat pasar tradisional yang padat pengunjung. Maka tak heran saat musibah tsunami
datang di Minggu pagi, masjid ini menjadi salah satu lokasi penyelamatan. Banyak orang berlarian mencari perlindungan, tak kecuali mereka yang non-muslim.
Kedahsyatan air di masjid ini
juga sempat terekam oleh salah satu warga yang kemudian menjadi viral saat dipublish
di TV nasional. Dari sanalah masyarakat dunia semakin sadar dan tahu jika gempa
tsunami di Aceh begitu kuat.
Saya pertama kali melihat Masjid
Raya Baiturrahman dihempas tsunami setelah tiga hari usai bencana. Saat itu,
saya di pengungsian di kampung halaman. Listrik mati sehingga sulit mencari
informasi. Baru di hari ketiga listrik menyala dan bergegas saya ke rumah
tetangga di kampung untuk melihat televisi. Dari sanalah saya baru tahu keadaan
Masjid Raya Baiturrahman. Air tenang
menghujam pekarangnya yang menyisakan gundukan sampah.
Namun, suansana itu berubah
setelah 13 tahun tsunami Aceh. Masjid
Raya Baiturrahman berubah drastis. Kini berdiri 12 payung electrik dengan tempat
wudhu dan parkiran di bawah tanah. Pekarangannya yang dulu menjadi gundukan
sampah saat tsunami, kini telah dilapisi marmer Italia. Masjid pun terlihat semakin
megah.
Masjid Raya Baiturrahman setelah 13 tahun tsunami |
Menara masjid |
Ada banyak fasilitas baru yang ditawarkan
di masjid ini. Fasilitas ini mendukung bagi siapa saja masyarakat yang
berkunjung, seperti tersedianya jalur khusus bagi masyarakat disabilitas yang menghubungkan
tempat wudhu dan plaza masjid. Selain itu, di bagian bawah, tersedia counter
jubah yang dapat dipakai oleh pengunjung non-muslim. Parkiran masjid juga mampu
menampung 254 mobil dan 347 sepeda motor.
Payung elektrik |
koridor tempat wudhu di basement masjid |
Renovasi masjid juga diilhami
dari kemegahan Masjid Nabawi, makanya nggak heran ada 12 payung elektrik yang
mengembang di halaman. Payung-payung ini juga disoroti lampu warna-warni saat
malam hari. Di sekeliling masjid juga ditanam sekitar 32 pohon kurma. Jadi
kesyahduan Timur Tengah semakin terasa di Masjid Raya Baiturrahman. Nggak
heran, setiap harinya ada ribuan pengunjung yang memadati masjid ini.
area shalat |
pintu gerbang utama masjid |
wow megah banget mesjidnya yaa sekarang. mesjid yang bersejarah banget
BalasHapusmakin megah mbak.. yuk jalan2 ke sini. hihih
HapusMasyaaAllaahh masjidnyaa, kapan bisa kesana yaa.. serius mirip masjid Nabawii
BalasHapusyuk mbak kemari..
HapusWhoa... dari dulu masjid Raya Baiturrahman emang udh keren, pasca tsunami dan setelah dilakukan pemugaran, makin keren lagi nih masjidnya. Aceh ini jadi salah satu destinasi wisata impian aku, semoga aku bisa ke sana nantinya... amiin ^^
BalasHapusamiinn.. mudh2n bisa dtg kemari ya mbak..
HapusPayung elektrik itu favoritnya aku banget. Percik-percik Madinah ini mah. Destinasi wajib. Thank you for sharing. :))
BalasHapus