#e39608 Warung Digeboy Cita Citata - Ferhat Muchtar - Catatan Seru!

Warung Digeboy Cita Citata




Pernah dengar lagu Goyang Dumang??

Ceritanya begini.
Pertama dengar lagu ini kayaknya seminggu lalu. Nggak sengaja nyalain TV pagi-pagi, trus ada yang joget-joget nggak jelas. Senggol kiri-kanan dengan mulut dimonyong-monyongin. Oh gini toh, yang namanya Goyang Dumang. Oke, sip!
Kayak ni lagu lagi hits, deh!

Siang tadi kelaparan. Perut udah kriuk-kriuk selepas shalat. Seperti biasa, cuaca Banda Aceh selagi siang panasnya dahsyat! Udah panas, udaranya menyengat. Komplit bikin lapar nggak tahan.
Berlalu ke sebuah warung. Sebelum turun ada dua anak kecil berseragam SD. Yang satu lumayan bongsor. Mungkin kelas 5 atau 6 gitu. Yang satu lagi masih kecil. 
Baru masuk warung, mereka berdua udah langsung nyosor ke belakang.
Oh, rupanya anak yang punya warung.

Balik ke urusan perut, saya langsung ambil piring untuk makan. Cuaca panasnya minta ampun. Biar dingin saya pesan teh manis pake es batu.
Dari ujung lorong warung, bocah SD yang paling bongsor keluar dari kamarnya. Menuju ke dapur minum yang dipenuhi gelas dan sachet minuman. Di sudut ruangan dia ngubek-ngubek sesuatu, entahlah apaan.

Warung lagi sepi. Semua pengunjung lagi konsentrasi dengan piring masing-masing. Lagi asyik-asyiknya. Eh, semenit kemudian warung berubah tiba-tiba!
Dari radio kecil di dapur minum, si bocah bongsor putar lagu Goyang Dumang!!
Ampun dah!
Kami sewarung yang lagi khusyuk dan tekun sama piring kaget trus ngelirik heran. Dari meja ujung sana sampai yang paling depan juga ikut-ikutan. Pokoknya semua mata tertuju pada si bocah.
Lha, ini apaan...

Bayangin, cuaca panas nggak ketulungan. Ditambah  lapar merana tak berkesudahan. Mana warungnya seuprit trus kepanasan lagi. Eh, di dapur minum suara Goyang Dumang double stereo!!
Makin ganas, rupanya lagu Goyang Dumang yang diputar versi disco.
Ampun Tuhan!

Musiknya ajeb-ajeb. Ada suara DJ di tengah-tengah lagu yang sering teriak-teriak auukk... ee... gogogo... trus nyebutin angka dalam bahasa Inggris.
“One, two, aaukkk... ee... three... Go!”
Keluar deh suara Cita Citata-nya.

Si Mbak yang lagi ngaduk teh dingin juga ikutan goyang. Mulutnya komat-kamit ngikutin lirik lagu. Penasaran, saya lirik ke arah dapur yang dibatasi tirai.
Yaelleh, tu bocah pada Goyang Dumang!
Pantesan ni warung bergetar dari tadi. Bongsor banget sih!

Saya towel-towel nasi. Gile ni warung. Namanya warung Padang, suasananya malah kayak warung doyong.
Pikir saya waktu lagu Goyang Dumang selesai, radio dimatiin. Eh, si bocah yang tadinya lagi ke belakang langsung lari ke arah dapur minum. Utak-atik lagi di radio (yang akhirnya saya tahu bukan pakai radio, tapi HP yang disambungin ke sound system. Canggih banget, beb!!).

Hening sebentar. Trus lamat-lamat kedengaran lagu lagi. Ya ampun, Cita Citata kembali lagi!
Eksis banget ni Cita Citata di warung.

Kali ini lagu yang diputar ‘Aku Mah Apa Atuh’ yang liriknya diulang-ulang terus. Si bocah sama si mbak teh manis goyang-goyangan di balik pembatas triplek. Walau niatnya goyang sembunyi-sembunyi, tetap aja kelihatan. Lha, goyangnya berisik gitu. Mana kalau ada lirik kata ‘cinta’ tangan mereka nempel di dada membentuk cinta.
Hahhahahaa....
Jadi makan siang kali ini terasa lagi di bus L300. Mana lagu yang diputar disco habis! #nyalainlampu

Udah dua lagu Cita Citata yang diputar. Saya mulai menembak, sekarang ni pasti lagu yang mau diputar ‘Sakitnya tuh Di Sini’
Lha, kok hafal..
Kayaknya si bocak dan si mbak teh manis fans garis keras Cita Citata. Mana tahu satu album di download penuh.

Lagu ke dua habis. Si bocah yang dari kamar langsung dari ke dapur minum. Tergopoh-gopoh.
Yaellah semangatnya. Nggak segitu juga kalee...
Di batin saya mulai menebak-nebak lagu berikutnya. Duh, serasa kayak ikut kuis ini.
Pasti ‘Sakitnya tuh Di Sini’ pastii... pasti...

Ternyata
engg inggg enggg...
Lagu ketiga adalah lagu dangdut ‘Klepek-Klepek”
Hahahaa...
Saya nggak tahu yang nyanyiin ni lagu siapa. Tapi lumayan seru sih lagunya. Buktinya, ni nasi di piring nggak habis-habis dari tadi.

Berdua dengan teman kami lirik-lirikkan. Penghuni warung lain udah mulai cuek, yang penting perut kenyang.
Trus lagu keempatnya?
Nah, yang ini beneran nggak tau. Iramanya juga nggak seru-seru amat. Trus bukan versi disco. Terlebih lagi suara penyanyi sember gitu. Bbrr...
Tapi tetap si mbak manis dan si bocah bongsor menikmati lagu-lagu dangdut. Buktinya, itu volume radio nggak dikecilin dari tadi. Tetap DOUBLE STEREOOO!!!


#siang di kantor

About Ferhat Muchtar

Ferhat Muchtar
Author/Tourism Writer. Dreamers. Ex Banker. Teller Sampai Teler.
Suka makan kuaci. Tukang koleksi buku.
email: ferhattferhat@gmail.com
Tulisan yang mungkin kamu suka × +

0 komentar:

Posting Komentar