#e39608 Begini Filosofi Ruangan di Museum Tsunami Aceh! - Ferhat Muchtar - Catatan Seru!

Begini Filosofi Ruangan di Museum Tsunami Aceh!



Ada banyak cara mengisi liburan kali ini di Banda Aceh. Selain mengunjungi Mesjid Raya Baiturrahman yang tersohor, Anda bisa juga mengunjungi museum tsunami Aceh. Museum ini konon merupanya museum tsunami pertama dan satu-satu di Indonesia. Bahkan di Asia museum tsunami hanya ada dua; di Jepang dan Aceh. Maka berbanggalah Anda jika bisa mengunjungi tempat ini.

Beruntung hari ini, Nella Vitriani, pemandu di museum tsunami mengajak saya berkeliling di gedung megah ini.

Museum tsunami Aceh terletak berseberangan dengan Blangpadang, alun-alun kota Banda Aceh.  Di belakangnya terdapat komplek kuburan Belanda, kherkhoff. Letaknya strategis dan di tengah kota, menjadikan tempat ini menjadi pilihan mengisi liburan. Terbukti lebih 1000 pengunjung datang setiap harinya.
Nella mengajak saya menjelajahi dari pintu utama. Sebuah lorong gelap sepanjang 30 meter terbentang didepan. Dari sisi kanan kiri dinding, air mengucur pelan. Memericik basah hingga lintasan jalan. Sayup-sayup terdengar lantunan ayat suci Alquran. Suasana pun berubah semakin syahdu.


sumber foto theurbanmama.com


“Ini lorong tsunami space of fear, yang menggambarkan saat terjadinya tsunami. Sempit, cahayanya gelap, ada gemuruh air. Tinggi dindingnya sekitar 19-23 meter melambangkan ketinggian air sewaktu tsunami di Aceh,”

Nella menjelaskan sambil menyusuri lorong gelap itu. Lorong berakhir di sebuah ruangan berbentuk memorial hall. Ada 26 monitor berbentuk bebatuan yang berdiri berundak-undak. Dari monitornya muncul 40 lembar foto saat terjadinya tsunami. Foto-foto itu tampil bergantian berselang beberapa detik.

nelavie.blogspot.com




Suasana gelap. Kanan kiri cermin memantul bayangan. Dari langit-langit ruangan, remang cahaya masuk lewat kaca kolam. Ternyata ruangan ini berada tepat di bawah kolam ikan di pelataran gedung.

“Sudut-sudut gedung ini punya makna filosofi sendiri,” sambung Nella kepada saya.
Nella menuturkan cermin yang membentang disisi ruangan, menggambarkan luasnya jangkauan air saat tsunami. Cahaya yang masuk dari celah kaca kolam, mendeskripsikan minimnya cahaya yang masuk kedalam air.

“Jadi di ruangan ini kita seolah-olah berada di dalam lautan.”
Umumnya koleksi foto-foto di memorial hall ini, berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.  Museum Tsunami Aceh saat ini berada dibawah pengelolaan kementerian tersebut dan Pemerintahan Aceh.

Penelusuran kemudian beranjak ke ruang sumur doa. Disebut sumur doa, sebab ruangan ini berbentuk bulat memanjang jauh setinggi puluhan meter.  Cat pekat membuat ruangan ini gelap. Memandang keatas, cahaya remang memantulkan kaligrafi bertuliskan “ALLAH”. Ini menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, sang pencipta. Dari sumur doa inilah, ternyata lantunan ayat suci Alquran mengalun dan  memantul hingga ke lorong tsunami tadi.






Di dinding lorong terdapat lebih 2000 nama korban tsunami. Nama-nama ini diperoleh dari Palang Merah Indonesia. Menurut Nella, selama ia memandu wisatawan, di ruangan inilah banyak tamu menitikkan airmata.
“Kita menganjurkan kepada tamu untuk mengheningkan cipta, berdoa kepada korban ketika di ruangan ini,”
Namun nyatanya tak semua pengunjung melakukannya. Amatan saya, banyak yang lebih memilih berfoto diantara remangnya cahaya.

detiktravel.com


Untuk menuju lantai teratas dan ruang museum lainnya, saya melewati lintasan jalan melingkar disisian sumur doa. Lintasan ini disebut space of confuse (lorong cerobong). Lantainya tak rata, bergelombang. Besi panjang melingkar di dinding sebagai pegangan. Cahaya yang minim membuat kesulitan untuk berjalan.
Kesulitan dan kebingungan inilah yang digambarkan dalam lintasan ini. Kebingungan masyarakat Aceh akan tujuan hidup, kehilangan sanak keluarga, juga kebingungan hilangnya harta benda. Kebingungan ini berakhir diujung lorong. Perlahan cahaya terang mulai tampak, lintasan terasa lebih rata. Diujung sana jembatan kayu terbentang di tengah kolam.

“itu jembatan harapan!” seru Nella.
Jembatan sepanjang 15 meter ini melintang menuju area ruang pameran. Menengadah dari atas jembatan, saya menemukan gantungan bendera dari berbagai negara. Nella menjelaskan, bendera dari 55 negara itu turut andil membantu tahap rekonstruksi Aceh dan membantu perdamaian Aceh.

awanknews.blogspot.com


Hadirnya 55 negara yang membantu Aceh, juga dilambangkan dengan bulatan bebatuan yang berada di tepi kolam ikan. Di setiap bendera dan batu, bertuliskan kata “damai’ dalam bahasa masing-masing negara.
Nah, serukan berwisata ke museum tsunami Aceh! Nggak salah, sambil jalan-jalan kemari Anda belajar memahami filosofi gedungnya.

Jika Anda mengunjungi tempat ini, tidak salahnya menggunakan jasa pemandu untuk mengetahui seluk beluk gedung.
“Kami selalu menyediakan pemandu disudut-sudut ruangan,” ujar Nella menutup obrolan siang ini.



# # #

Catatan:

1.       Museum Aceh dibuka dari Selasa-Minggu. Mengikuti peraturan standar pelayanan museum di seluruh  dunia, hari senin tidak ada aktivitas disini.
2.       Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk. GRATIS
3.       Waktu kunjung:   Selasa-Minggu 09:00 sd 12:00 BREAK dilanjutkan jam 14:00 sd 16:30 WIB
       Sedangkan hari Jumat: 09:00 sd 11:30 BREAK SHALAT JUMAT dilanjutkan 14:30 sd 16:30        
4.       Bagi pengunjung berseragam sekolah tidak diperkenan masuk tanpa guru pendamping (pada hari sekolah)

5.       Tas dan makanan tidak diperkenankan masuk ke dalam gedung. Tersedia tempat penitipan tas


Tulisan ini juga dimuat di http://www.atjehpost.com

About Ferhat Muchtar

Ferhat Muchtar
Author/Tourism Writer. Dreamers. Ex Banker. Teller Sampai Teler.
Suka makan kuaci. Tukang koleksi buku.
email: ferhattferhat@gmail.com
Tulisan yang mungkin kamu suka × +

6 komentar:

  1. Keren,,. Tapi setiap kali kami pergi kok gak ada pemandunya ya bang. Abg kok bisa ada pemandu ? -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. pemandunya bisa kita panggil dara. memang ada di sudut2. gampang nyarinya, soalnya pake seragam..

      Hapus
  2. Terimakasih infonya. Sampai hari ini saya belum berani masuk ke meusium itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama bang saiful. Kalo boleh tau kenapa bg?

      Hapus
  3. yaeelllaaahhh ni orang ngapain lgi jualan hape disini...
    :-?

    BalasHapus
  4. Hapus aja dah...

    BalasHapus